Pak Mbois Terus Bergerak Atasi Macet Kota Malang
MALANG– Pak Mbois, sapaan akrab Wali Kota Malang Wahyu Hidayat terus bergerak atasi masalah Kota Malang. Pekan lalu Pemkot Malang berlakukan rekayasa arus lalu lintas (lalin) di Kawasan Oro-Oro Dowo. Ini untuk atasi macet.
Sebelumnya Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan Polersta Malang Kota mulai memberlakukan uji coba rekayasa lalin dan penataan titik parkir di kawasan Pasar Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Jumat (1/8/2025) lalu.
Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari hasil pembahasan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) serta aspirasi masyarakat yang telah disampaikan melalui berbagai kanal.
Setelah rekayasa arus lalin diberlakukan, Pak Mbois meninjau langsung pelaksanaan sosialisasi dan pelaksanaan awal uji coba rekayasa lalu lintas tersebut. Dalam keterangannya, Pak Mbois menjelaskan bahwa penataan ini dilakukan untuk menjawab persoalan lalu lintas di sekitar Pasar Oro-Oro Dowo, terutama terkait parkir.
“Dari hasil FLLAJ dan masukan masyarakat, kita sepakati untuk melakukan uji coba. Alhamdulillah, kita lihat langsung di lapangan dan banyak yang menyampaikan kondisi lebih lancar,” terang Wahyu saat ditemui.
Kebijakan ini, disebutkan Wahyu merupakan bagian dari skenario besar pengembangan kawasan Car Free Day (CFD) di Kota Malang. Dengan penataan yang bertahap, masyarakat yang datang ke CFD diharapkan bisa lebih nyaman mengunjungi berbagai area di sekitar kawasan Jalan Ijen, seperti area pedagang di dalam Museum Brawijaya, Pasar Oro-Oro Dowo, Taman dan Hutan Kota Malabar, dan sekitarnya.
“Ini menjadi satu kesatuan. Nantinya pengunjung juga bisa ke Pasar Bareng dan Stadion Gajayana yang akan kita kembangkan. Pengunjung CFD terus bertambah setiap minggu, jadi kita atur bertahap agar nyaman,” bebernya lugas.
Hasil evaluasi awal pada hari pertama uji coba menunjukkan respons positif dari masyarakat. Wahyu mengungkapkan bahwa warga mendukung kebijakan ini karena arus lalu lintas menjadi lebih lancar dan parkir lebih tertib, tanpa mengganggu akses keluar-masuk warga sekitar.
Uji coba rekayasa lalu lintas ini dijadwalkan akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Evaluasi awal dilakukan setiap minggu dan akan dilanjutkan dengan evaluasi menyeluruh setelah satu bulan.
Saat peninjauan, Wali Kota Wahyu juga menyempatkan berjalan kaki meninjau kawasan Hutan Kota Malabar dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Malabar. Ia berharap ke depan akan ada pembenahan di TPS, termasuk penerapan teknologi untuk mengurangi bau sampah, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Kita ingin masyarakat bisa menikmati Hutan Kota Malabar untuk berolahraga atau sekadar bersantai setelah berkunjung ke Pasar Oro-Oro Dowo,” tambahnya.
Pemerintah Kota Malang pun berkomitmen terus melibatkan masyarakat dalam proses penataan Pasar Oro-Oro Dowo maupun kawasan lainnya agar menjadi destinasi yang lebih nyaman dan tertata dengan baik. (cia)