OJK Sasar Digitalisasi Data Ribuan Peternak Sapi Perah Kabupaten Malang
MALANG– Sebanyak 2.000 lebih peternak sapi perah di Kabupaten Malang akan mendapat program digitalisasi. Program ini khususnya untuk peternak yang hendak mengembangkan usaha. Ini dilakukan melalui Program Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah OJK Jatim yang secara resmi dimulai Selasa (14/10/2025) hari ini dalam Kick Off On-Boarding Fase I Program Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah di Kantor OJK Malang.
Kepala OJK Jawa Timur Yunita Linda Sari, menjelaskan program ini akan membuka berbagai akses keuangan yang bisa dimanfaatkan peternak sapi perah di Kabupaten Malang dengan mudah.
“Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) produksi sapi perah di Jatim ada di peringkat satu secara nasional. Salah satu daerah penghasilnya ada di Kabupaten Malang. Di Kabupaten Malang per tahunnya bisa 146 ribu ton susu sapi yang dihasilkan,” jelas Yunita.
Dengan potensi ini, OJK yang memiliki peran meningkatkan potensi daerah tergerak untuk membantu peternak-peternak sapi. Caranya dengan memberikan akses keuangan yang tepat. Bekerjasama dengan banyak pihak, OJK kemudian mengimplementasikannya dengan Program Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah ini.
Tujuannya agar peternak sapi perah yang jumlahnya ribuan orang di Kabupaten Malang bisa mengembangkan usahanya lebih baik. Yakni melalui digitalisasi.
“Dengan pendataan, lalu digitalisasi data, mereka bisa meningkatkan kapasitas usahanya. Terhubung dengan berbagai akses keuangan yang sehat dengan Lembaga-lembaga keuangan daerah yang ada. Dan banyak lagi,” kata Yunita.
Turut menegaskan program ini, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Hasan Fawzi. Ia menyampaikan apresiasinya.
Terlebih pada daerah di Malang Raya, yang menjadi produsen susu sapi perah yang sangat potensial.
“Program ini kami harapkan bisa membuka akses layanan jasa keuangan, jaminan asuransi, permodalan, pemasaran berbasis digital kepada UMKM-UMKM, khususnya pada peternak sapi di Kabupaten Malang,” tegas Hasan.
Dia menambahkan program ini pada fase pertama juga menggandeng KAN (Koperasi Agro Niaga) Jabung. Diketahui, koperasi ini memiliki kurang lebih 2.300 peternak sapi sebagai anggota.
Program ini akan mendata seluruh peternak sapi perah. Kemudian memulai implementasi program digitalisasi data ekosistem peternak sapi perah Kabupaten Malang.
Hasan menyampaikan program ini menggandeng banyak stakeholder lain. Seperti ILO (International Labour Organization) sebagai mitra hingga pemerintah Swiss. Dan kedepannya koperasi-koperasi yang ada di daerah.
“Dan memang tujuannya akan bermitra dengan lembaga-lembaga keuangan daerah yang ada. Untuk pembiayaan sampai insentif dan lainnya. Dengan digitalisasi data diharapkan bisa membuka luas akses keuangan kepada UMKM, atau dalam hal ini peternak sapi perah,” jelas Hasan.
Dalam Kick Off ini turut hadir Direktur Pengembangan Perbankan Pasar Keuangan dan Pembiayaan Lainnya Kementerian Keuangan Adi Budiarso, Bupati Malang HM Sanusi, Kepala OJK Malang Farid Faletehan, Deputi Kepala Perwakilan BI Malang Dedy Prasetyo, Programme Manager ILO Promise II Impact Djauhari Sitorus, hingga Presiden Direktur KAN Jabung Eva Marliyanti. (cia)















