Ngombe Cari Solusi Keluhan Warga Kota Malang Ala Pj Wali Kota
KOTA MALANG– Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) bareng Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Selasa (21/5/2024) menampung keluhan warga terkait berbagai aspek. Di antaranya jalan berlubang hingga saluran drainase yang jebol. Hingga masalah pendidikan dan UMKM.
Wahyudi, warga Kelurahan Gadingkasri menyampaikan ada jalan berlubang cukup meresahkan belum tertangani hingga kini. Tepatnya di Jalan Jombang. Kemudian disampaikan pula adanya saluran drainase di kawasan Pulosari butuh ditangani karena sudah tidak berfungsi.
Lukman Asrianto, warga RW 04 Kelurahan Kasin juga menyampaikan terdapat saluran drainase yang meluapkan air setiap kali hujan melanda. Yang sudah pernah disurvei oleh tim PU (DPUPRPKP) akan tetapi tidak berlanjut perbaikannya.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menanggapi bahwa permasalahan jalan berlubang dan drainase sudah dipetakan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.
“Disampaikan tadi laporan Kadis DPUPRPKP bahwa yang untuk jalan berlubang sudah mulai memetakan wilayah-wilayah. Nanti yang dikeluhkan di Jalan Jombang juga saya instruksikan langsung dikerjakan. Juga untuk drainase, tim PU akan cek lagi langsung yang di Kasin,” tegas Wahyu.
Pria asli Kelurahan Bareng Kota Malang ini tidak hanya menerima keluhan infrastruktur. Tetapi juga di bidang pendidikan, peningkatan UMKM, hingga arus lalu lintas. Yakni PAUD Melati di Kelurahan Oro-Oro Dowo, yang meminta dibantu legalitasnya.
Lalu permintaan kader Karangwerdha yang menginginkan hasil karya UMKM lansia bisa difasilitasi pemasarannya. Kemudian juga permintaan warga yang ingin mendapat solusi kemacetan di Jalan Bandung.
Sementara untuk solusi kemacetan Jalan Bandung, Wahyu mengungkapkan hal ini akan kembali menjadi perhatian. Ia akan meminta Dinas Perhubungan (Dishub) segera berkomunikasi dengan tiga sekolah yang ada di sepanjang Jalan Bandung.
Kemudian memikirkan solusi terbaik dengan Forum Lalu Lintas Kota Malang. Skema seperti dropzone, pembagian jam penjemputan bisa menjadi bahasan.
“Ya itu kami sangat perhatikan. Memang butuh ketegasan, tetapi kami tidak serta merta membuat kebijakan. Pihak sekolah dan forum lalin pasti dilibatkan dulu,” pungkasnya. (ran)