Muncul Opsi Relokasi Pedagang Pasar Besar Malang ke Mal

MALANG- Rencana relokasi pedagang Pasar Besar Malang (PBM) untuk revitalisasi pasar terbesar di Malang Raya itu jadi bahasan serius. Salah satunya muncul  opsi memindahkan sementara pedagang  PBM ke mal.

Rencana relokasi ke mal ini  diperuntukan bagi pedagang  perhiasan dan kemasan. Meski belum pasti, pedagang minta konsep tersebut  diperjelas segera.

Ini disampaikan Yayuk Sriwiningsih. Pemilik Toko Lapisan Indah yang menjual perhiasan ini mengatakan belum mendengar kepastian lokasi relokasi. Ini menjadi perhatian mereka karena berkaca pada kejadian sebelumnya (relokasi saat PBM terbakar), proses relokasi cukup rumit.

“Seperti mulai dari nol lagi. Dan riwa-riwi ribetnya itu. Yang jelas kalau relokasi kami ingin tempatnya reprentatif. Rencananya untuk kelompok pedagang kemasan dan perhiasan (blok dagang tempat tokonya berada di PBM) ditaruh di mal, tapi ndak tau di mana,” kata Yayuk.

Rencana merelokasi pedagang kemasan dan perhiasan ke dalam mal menurut dia belum dapat dipastikan. Akan tetapi ia menganggap jika masuk ke dalam mal  lebih aman dan disepakati bersama maka ia akan mengikuti kebijakan tersebut.

Yayuk hanya mengkhawatirkan jika relokasi dilakukan di tempat cukup jauh dari lokasi PBM, pelanggan akan kesulitan mencarinya.

“Yang jelas ada enak dan gak enaknya. Enaknya tempatnya baru, gak enaknya mulai dari nol lagi. Jangan jauh-jauh saja (lokasi relokasi) dan jangan ditarik biaya lagi,” harapnya.

Terkait hal ini Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi membenarkan adanya opsi relokasi di mal. Terkhusus bagi pedagang yang menjual barang yang bernilai harga tinggi seperti emas dan perhiasan lainnya.

Akan tetapi Eko mengatakan lokasi pastinya masih akan dibahas dan didiskusikan lagi. Dikatakannya pedagang perhiasan memang membutuhkan lokasi yang lebih aman.

“Opsi mall nya bisa yang dekat ini, bisa juga di Dinoyo. Atau bisa nanti di gedung baru Pasar Baru Timur. Kami akan bahas lagi dalam pekan ini soal titik-titik relokasi dan pembagiannya per kelompok pedagang,” tegas Eko.

Dikatakan dia satu hingga dua pekan ini Diskopindag mengutamakan penyelesaian penyusunan review  Detail Engineering Design (DED). Yang ditenggat selesai bulan ini juga. Sehingga bulan Februari atau akhir Januari bisa dipresentasikan lagi ke Kementerian PUPR.

Barulah setelah mendapat kepastian kucuran anggaran dari pemerintah pusat, sosialisasi dan pembahasan lanjut relokasi akan digencarkan.

“Satu-satu tahapannya. Kami ingin selesai dalam satu bulan dua bulan ini untuk syarat yang akan kami penuhi agar revitalisasi bisa menggunakan APBN. Kalau dana dari APBD sudah disiapkan Rp 10 miliar untuk relokasi tahun ini,” pungkas Eko. (ran)

Sekarang

Ini Pemenang Pekan Olahraga Pelajar Kepulauan Seribu

Sekarang