Mengenal Teknologi Pengelolaan Air Ala Korea Selatan

BADUNG– Saat bertandang ke Paviliun Korea Utara Selatan (Korsel) di Fair dan Expo World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pengunjung disajikan tulisan “Bridging the Gap: Technology and Knowledge Sharing”, atau “Menjembatani Kesenjangan, Berbagi Teknologi dan Pengetahuan”, di salah satu pintu masuk paviliun tersebut.

Paviliun Korsel mendapatkan kunjungan sejumlah mahasiswa. Mereka  tekun menyaksikan tayangan yang tersaji di layar dengan panduan dari staf paviliun.

“Pengetahuan yang disampaikan sangat relevan dengan ilmu yang saat ini kami pelajari,” ungkap Jessica, salah seorang mahasiswa semester enam Universitas Udayana Jurusan Ilmu Kelautan yang datang bersama teman-temannya.

Paviliun Korsel mendapat penghargaan sebagai paviliun terbaik di 10th World Water Fair and Expo. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun berkesempatan mengunjungi paviliun tersebut.

Peneliti Utama Departemen Pendidikan dan Informasi Bencana Air, Korea Institute of Hydrological Survey (KIHS) Shim Eun Jeong mengatakan bahwa paviliun tersebut dikelola oleh Kementerian Lingkungan Korsel.

“Di Korea, kami punya banyak proyek terkait sumber daya air. Kami juga punya sistem untuk membuat keputusan dalam manajemen air. Korea Selatan saat ini sedang mengembangkan digitalisasi dan inovasi serta memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan membuat big data, serta menggunakan satelit untuk mengelola air di Korea,” kata Dr  Shim sembari mengungkapkan bahwa negaranya juga berkomitmen untuk berbagi teknologi dan pengetahuan dengan negara-negara lain.

Berbagai informasi yang ada di Paviliun Korea Selatan dapat dilihat di situs resmi Kementerian Lingkungan Korea http://eng.me.go.kr/eng/web/main.do.

Fair and Expo World Water Forum ke-10 diikuti oleh 116 peserta dari 17 negara yang tersebar di sejumlah paviliun organisasi dan negara. (red)      

Sekarang

Presiden Prabowo Putuskan Empat Pulau Milik Provinsi Aceh

Sekarang