Mendikdasmen Abdul Mu’ti Masuk 75 Tokoh Pamomong Jateng
SEMARANG- Inspiratif! Mendikdasmen Abdul Mu’ti masuk 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah (Jateng). Apresiasi itu diterima dalam peringatan HUT ke-75 Suara Merdeka yang diselenggarakan di Semarang.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam mendorong pendidikan melalui pendekatan humanis dan kolaboratif. Acara ini sekaligus menjadi penegas bahwa kemajuan suatu daerah bahkan bangsa tidak terlepas dari kepedulian dari masyarakat itu sendiri.
Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini. “Penghargaan ini sangat bermakna. Apresiasi atas kontribusi para tokoh ini penting ditampilkan agar keteladanan mereka bisa menginpirasi masyarakat”, ucapnya sambil memberikan selamat kepada para tokoh pamomong lainnya.
Menteri Abdul Mu’ti dikenal sebagai sosok yang humanis, kolaboratif, dan konsisten mendorong transformasi pendidikan Indonesia yang berpusat pada kemuliaan peserta didik.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan ruang kolaborasi antarsektor demi kemajuan bangsa. Dia berharap bahwa penghargaan ini menjadi pemantik semangat bagi lebih banyak orang untuk turut ambil bagian dalam membangun masyarakat melalui bidang keahlian masing-masing.
CEO Suara Merdeka Network, Kukrit Suryo Wicaksono menjelaskan bahwa pemilihan istilah pamomong berasal dari kearifan lokal Jawa yang bermakna penuntun, pelindung, pengemong, sekaligus penggerak masyarakat. “75 tokoh ini bukan sekadar nama, tetapi figur-figur kebijaksanaan dan pengabdian bagi masyarakat,” tuturnya.
Kukrit menjelaskan bahwa para penerima penghargaan berasal dari beragam latar belakang—kepala daerah, menteri, budayawan, akademisi, pengusaha, aktivis, hingga disabilitas—yang semuanya disatukan oleh satu semangat: berkontribusi nyata untuk kemajuan masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia.
Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kemajuan suatu daerah tidak selalu dimulai dari kebijakan pemerintah semata, melainkan dari gerakan masyarakat yang saling menguatkan.
Menteri Abdul Mu’ti menjadi salah satu representasi penting dari kolaborasi tersebut—baik sebagai tokoh pendidikan nasional maupun sebagai pamomong yang terus menginspirasi dengan keteladanan dan nilai-nilai kemanusiaan. (red)