Masuk Kemarau, Malang Raya Dilanda Bediding

KOTA MALANG– Sepekan terakhir, suhu di wilayah Malang Raya mulai terasa dingin. Di malam hari, warga mulai merasa dingin dan subuh suhu pun terpantau rendah. Berada di kisaran 19 hingga 15 derajat celcius.

Ini merupakan fenomena yang biasa dirasakan, ketika musim kemarau mulai datang. Masyarakat menyebutnya bediding. Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno membenarkan hal ini.

“Benar mulai masuk musim kemarau. Menurut informasi BMKG, kemarau sudah masuk di Bulan April akan tetapi d isini Bulan Juli ini baru  terasa. Salah satunya suhu lebih rendah. Jadi terasa lebih dingin,” papar Prayitno.

Hal ini merupakan fenomena wajar, karena lanjut dia, menurut penjelasan BMKG fenomena ini merupakan siklus musiman. Ditandai dengan aktifnya angin monsoon timuran. Yang bersifat kering dan dingin.

Kemudian suhu menjadi rendah, dikarenakan tidak adanya tutupan awan serta rendahnya intensitas hujan. Kondisi ini akan berlangsung hingga September mendatang. Suhu dingin umumnya akan terjadi di Bulan Agustus, karenan bulan tersebut adalah puncak Musim Kemarau.

Masih menurut penjelasan BMKG belum lama ini fenomena alami yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau. Yaitu sejak Juli sampai September. Periode puncak musim kemarau ditandai pergerakan angin dari arah timur, berasal dari benua Australia.

Kemudian sebelumnya pada Bulan Juli, Australia sedang berada dalam periode musim dingin. Tekanan udara yang relatif tinggi di Australia mengakibatkan pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia atau dikenal dengan Monsoon Dingin Australia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.

“Kami imbau juga karena sudah masuk musim kemarau, maka mitigasi bencana kekeringan akan dikuatkan. Waspada terhadap penyebab-penyebab bencana kebakaran,” pungkas Prayitno. (ran)

Sekarang