Mahasiswa Ma Chung Gelar Diklat Koperasi, Diskopindag Beri Motivasi

MALANG-Mahasiswa Universitas Ma Chung yang tergabung dalam Lembaga Kemahasiswaan Koperasi Mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan Diklat Dasar Koperasi Mahasiswa Ma Chung tahun 2024. Kegiatan yang bertajuk Wadah Berkarya Bagi Mahasiswa ini diikuti oleh 45 anggota baru Koperasi Mahasiswa Universitas Ma Chung bersama para undangan dari perwakilan pengurus Koperasi Mahasiswa se-kota Malang, Sabtu (8/6/2024) hari ini di Teather Room Universitas Ma Chung.

Panitia mengundang dua narasumber dalam kegiatan ini. Yakni  Dosen Manajemen Universitas Ma Chung Felik Sad Windu Wisnu Broto, M.Hum dan Analis Kebijakan Muda Kota Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Bagus Pambudi, S.Sos, M.Si.

Di sesi pertama diklat, Felik Sad Windu Wisnu Broto memaparkan materi mengenai pengembangan bisnis. Menurut Felik, koperasi mahasiswa harus mampu mengembangkan bisnis yang dilakukan agar hasil yang didapatkan jauh lebih maksimal.

Ada tiga tahap yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis,   pertama temukan kebutuhan pasar, kedua analisis kebutuhan pasar dan ketiga  eksekusi evaluasi.

Felik memberikan contoh langsung dalam konteks Universitas Ma Chung misalnya dengan bertanya, apa kebutuhan mahasiswa Ma Chung saat ini? ATK menjadi kebutuhan tapi Koperasi Mahasiswa sudah menjualnya! Yang lainnya apa? Misalnya ada kebutuhan akan slempang atau bunga ucapan untuk mahasiswa yang lulus ujian. Ini kebutuhan dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, apakah kebutuhan ini menjual atau tidak? Jika hasil analisis mengatakan baik, maka langkah selanjutnya adalah eksekusi evaluasi.

“Evaluasi itu sangat penting dalam proses pengembangan bisnis. Mahasiswa harus rutin melakukan evaluasi, misalnya mengenai produk yang dijual. Dilihat mana produk yang laris manis, mana produk yang stagnan? Produk yang tidak laku? Jika ada yang laris manis maka jumlah dan harga bisa dievaluasi untuk dinaikan dan sebaliknya jika ada produk yang stagnan, maka jumlah dan harga bisa diturunkan. Menurunkan harga bisa dengan cara diskon atau sejenisnya,” urai Felik.

Di sesi kedua, Bagus Pambudi memaparkan materi mengenai dasar-dasar koperasi di Indonesia dan fungsi koperasi di lingkup universitas. Bagus mengatakan bahwa mahasiswa harus bisa terlibat dalam gerakan koperasi karena hal ini akan mampu membantu secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bagus sangat sedih ketika melihat banyak sekali saat ini koperasi mahasiswa yang tidur atau tidak aktif. Sangat disayangkan peran mahasiswa dalam gerakan koperasi di Indonesia turun drastis. Bagus mengimbau seluruh mahasiswa yang telah bergabung dalam koperasi mahasiswa untuk ikut serta mempromosikan koperasi kepada mahasiswa yang lain.

“Koperasi itu pada dasarnya memiliki lima bentuk yaitu koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa dan koperasi pemasaran. Semua bentuk koperasi ini sangat baik dan ideal. Tidak ada satu lebih baik dari yang lainnya. Idealnya justru ketika koperasi itu lahir untuk menjawab kebutuhan dan persoalan masyarakat” papar Bagus.

Di akhir sesi Bagus Pambudi mengajak seluruh peserta yang hadir untuk memiliki komitmen yang tinggi dan giat dalam menghidupkan kembali koperasi yang banyak sedang mati suri.

Hal senada disampaikan pendamping Koperasi Mahasiswa Universitas Ma Chung Janviera Adriana Nugrahani, SE, MM saat memberikan sambutan. Menurut Janviera, koperasi mahasiswa yang sudah aktif ini harus bisa hadir untuk memberikan inspirasi bagi kampus-kampus lain yang belum memiliki koperasi mahasiswa.

Koperasi mahasiswa memiliki peran yang penting dalam mendukung upaya universitas untuk memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa, terutama untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari saat kuliah.

“Koperasi mahasiswa harus mau berupaya untuk berinovasi terus menerus dalam memberikan layanan kepada mahasiswa. Harapannya produk-produk yang dijual di koperasi mahasiswa adalah produk-produk yang menjadi kebutuhan mahasiswa sehari-hari saat berkuliah. Jadi produkmu mesti laku dan kalian bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Terima kasih kepada narasumber yang berkenan hadir, yaitu Bapak Felik dan Bapak Bagus. Semoga tidak bosan untuk bekerjasama dengan kami” kata Janviera

Di akhir pemaparan materi ada banyak pertanyaan yang diajukan kepada narasumber dari para peserta. Baik dari peserta internal Universitas Ma Chung maupun peserta undangan dari luar Universitas Ma Chung. Perwakilan dari Universitas Brawijaya bertanya mengenai besar kecilnya keterlibatan mahasiswa di Indonesia dalam gerakan perkoperasian. Sedangkan perwakilan peserta dari Institut Asia Malang bertanya mengenai tips pengembangan bisnis yang telah dipaparkan Felik Sad Windu Wisnu Broto. Peserta internal Universitas Ma Chung bertanya mengenai tips mengembangkan koperasi simpan pinjam, tips menyelesaikan persoalan anggota yang menunggak cicilan dan hal-hal teknis pelaksanaan pengorganisasian koperasi mahasiswa.  (sadw/red)

Hebat! Maestro Topeng Malang Reuni

Sekarang

Hebat! Maestro Topeng Malang Reuni

Budaya

Pahami Deepfake Sebagai tantangan Baru di Era Kecerdasan Artificial

Minum Air Ingat Sumbernya