Lumbung Cabai Kota Malang di Lowokwaru dan Kedungkandang
MALANG-Untuk memenuhi kebutuhan komoditas sayuran potensial, khususnya cabai, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang memiliki dua lokasi sebagai penopang. Disiapkan dua kecamatan yang akan dijadikan bak lumbung cabai.
Yaitu di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Kedungkandang. Dua kecamatan ini menjadi kawasan strategis produk pertanian karena memiliki lahan tadah hujan.
Lahan di Kecamatan Lowokwaru berda di Kelurahan Merjosari. Luasannya kurang lebih 36 hektare, dengan rincian 20 hektare lahan ditanami cabai rawit dan 16 hektare ditanami jenis cabai besar. Sedangkan di Kecamatan Kedungkandang kurang lebih ada 40 hektare.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, Minggu (10/12/2023) mengungkapkan meski hasil panen cabai belum mampu memenuhi kebutuhan warga secara keseluruhan di Kota Malang, namun diharapkan berandil menekan angka inflasi.
Di Kecamatan Lowokwaru untuk lahan seluas 3 hektare saja, Slamet mengatakan nantinya diperkirakan bisa memanen cabai besar hingga 270 kg, sedangkan cabai rawit bisa menghasilkan hingga 50 kg pada luasan lahan 2 hektare.
“Untuk musim panen cabai di kedua lokasi tersebut berbeda-beda, karena waktu menanam cabai tak sama waktunya. Di Kecamatan Lowokwaru, masa tanam mulai Oktober hingga November dan panen bisa dilakukan pada awal bulan Desember, namun tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
Kalau di Kecamatan Kedungkandang, Slamet menyebutkan masa tanam Oktober-November. Dalam kurun waktu itu termasuk masa menyiapkan lahan, pengolahan lahan, mempersiapkan bibit dan memasang mulsa di sepanjang media tanam. “Kemungkinan panen di akhir Desember 2023 atau Januari 2024 nanti, baik cabai besar maupun cabai kecil,” jelasnya. (ran)