Lalin Jalan Bandung Padat, Usul Bangun JPO
KOTA MALANG– Pemkot Malang melalui Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Malang merencanakan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Bandung. Rencana ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) Forum LLAJ.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang R Widjaja Saleh Putra menjelaskan kondisi yang perlu dipertimbangkan di kawasan itu adalah kepadatan arus lalu lintas (lalin) di waktu-waktu tertentu. Khususnya di jam antar dan jemput anak sekolah.
“Seperti yang diketahui bersama, di sana berjejer sekolah-sekolah yang di beberapa waktu tertentu akan mengalami kepadatan arus lalu lintas. Karena kegiatan antar dan jemput. Banyak orang tua menggunakan kendaraan roda empat sehingga arus lalu lintas terhenti sejenak menyebabkan kemacetan,” kata Jaya, sapaan akrab R Widjaja Saleh Putra.
Diketahui dari data volume kendaraan di sepanjang Jalan Bandung, waktu tertinggi volume kendaraan terjadi pada pukul 07.00 – 08.00 WIB yakni 3.775 kendaraan per jam. Dan di pukul 14.00 -15.00 WIB yakni sebanyak 3.783 kendaraan per jam.
Kondisi existingnya, terdapat hanya tiga zebra cross, satu unit pelican cross, dan tidak adanya marka-marka penunjang.
“Sementara informasi yang kami dapat JPO di Jalan Ahmad Yani akan dibongkar oleh provinsi. Kami meminta apakah bisa JPO di Ahmad Yani itu diganti dengan pembangunan JPO di Jalan Bandung saja,” tegas Jaya.
Terkait hal ini, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan kajian pembangunan JPO masih butuh kajian mendalam. Ia masih menginginkan koordinasi dilakukan dengan lintas perangkat daerah terkait status aset dan juga koordinasi dengan pihak-pihak sekolah.
Wahyu menegaskan pihak sekolah bisa berkoordinasi aktif dengan Dishub Kota Malang untuk menyediakan kebijakan antar jemput wali murid.
“Ya kami minta ada koordinasi lagi dengan pihak sekolah. Memang sudah ada komunikasi, tapi dengan rencana JPO ini nanti didalami lagi. Seperti apa nanti. Intinya ini salah satu opsi yang bisa didalami untuk memecah kemacetan disana,” pungkas Wahyu. (ran)