Kuatkan Pertumbuhan Ekonomi, BI Malang Insiasi Kerjasama Antardaerah
MALANG- Kerjasama antardaerah kian digalakkan. Pasalnya mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi butuh sinegitas antardaerah. Inilah yang terlihat dalam event Sinergi Memperkuat Resiliensi Perekonomian Dinamika melalui Pengembangan Sektor Unggulan Daerah (SEKARTAJI) yang kembali dihadirkan Bank Indonesia (BI) Malang tahun ini.
Di tahun ketiganya kali ini, berbagai daerah dibawah naungan wilayah kerja BI Malang menandatangani perjanjian kerjasama antardaerah dan pemberian penghargaan. Salah satunya bagi Kota Malang.
Kerjasama antardaerah ini ditandai dengan Penandatanganan MoU Kerjasama Antar Daerah (MoU KAD) yakni kerjasama daerah Kota Probolinggo dan Kabupaten Blitar, kerjasama Kota Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan serta kerjasama Kabupaten Malang dan Kabupaten Ponorogo.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Malang Febrina menjelaskan BI Malang menjembatani kerjasama-kerjasama antara daerah ini sebagai Langkah strategis memperkuat perekonomian di masing-masing daerah di wilayah kerja BI Malang.
“Dengan kerjasama antardaerah seperti ini kami yakin daerah di wilayah kerja BI Malang memiliki potensi masing-masing yang bisa dikerjasamakan. Dan memperkuat satu sama lain menyokong pertumbuhan ekonomi,” papar Febrina.
Kerjasama antardaerah ini di antaranya kerjasama urusan pemerintahan, pembangunan, hingga pengembangan potensi daerah. Salah satunya seperti kerjasama Kabupaten Malang dan Kabupaten Ponorogo tentang fasilitasi pemenuhan bahan pokok dan fasilitasi pemasaran produk UMKM.
Febrina menyampaikan pula jika kinerja pertumbuhan ekonomi daerah di wilayah kerja BI Malang tumbuh dengan baik. “Di 2024 pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang sebesar 5,20 persen. Ini di atas angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional. Ini didukung sektor konsumisi dan net eksport. Di sisi penawaran di 2024 sektor industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 39,85 persen dari total perekonomian disusul sektor perdagangan dan pertanian,” urainya.
Hal ini menandakan adanya pengendalian laju ekonomi termasuk pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah daerah masing-masing. Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Febrina, inflasi dari tahun ke tahun daerah di wilayah kerja BI Malang berada di angka 1,36 persen dan 1,58 persen.
Tidak hanya penandatangan kerjasama antardaerah, pada event SEKARTAJI ini, BI Malang juga memberikan sejumlah penghargaan. Salah satunya kepada Pemkot Malang yang mendapat predikat KKPD (Kartu Kredit Pemda) Terakseleratif 2024. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menerimanya langsung.
“Apresiasi ini kami terima dengan bangga. Ini menandakan adanya keberhasilan dari upaya pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi di Kota Malang dengan baik. Kedepan kami akan terus mendorong berbagai upaya menggerakan perekonomian dimulai dari lingkup pemda,” kata Wahyu.
Selain Kota Malang, Kota Batu dan Kota Pasuruan juga mendapat penghargaan. Kota Batu dianugerahi penghargaan Kategori IETPD (Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemda) Terbaik 2024 dan Kota Pasuruan mendapat penghargaan Kategori PAD (Pendapatan Asli Daerah) Terdigital 2024. (cia)