Kota Malang Usung Empat Inovasi Layanan Publik di PKRI 2024

KOTA MALANG– Empat inovasi layanan publik Kota Malang dibawa dan dipaparkan dalam Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) 2024. Inovasi itu merupakan hasil karya empat SMPN di Kota Malang.

Empat inovasi tersebut adalah Belajar Menyenangkan Bersama Siswa Spesial (Benang Mass) dari SMPN 3 Kota Malang, Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (Nasi Tiga Beras) dari SMPN 13 Kota Malang, Spenturo Ramah Inklusi (Serasi) dari SMPN 20 Kota Malang, serta Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (Simba Asia) dari SMPN 2 Kota Malang.

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan inovasi yang muncul di linkungan sekolah-sekolah di Kota Malang patut diapresiasi. Menurut dia hadirnya inovasi merupakan bukti keseriusan Pemkot Malang dalam memfasilitasi siswa istimewa untuk bisa mendapatkan hak belajar yang sama dengan siswa reguler lainnya.

“Sekolah wajib menerima semua siswa, baik reguler maupun istimewa. Tentu ada bentuk perlakuan khusus bagi siswa istimewa yang sudah dituangkan di beberapa SMP Negeri di Kota Malang, dan alhamdulillah inovasi yang dilakukan oleh sekolah terutama oleh SMPN yang sudah masuk dalam Top 99 inovasi layanan oleh Kementerian PANRB ini diapresiasi oleh tim penilai,” ungkapnya.

 Wahyu berharap ke depannya inovasi yang dilakukan tidak berhenti sampai di sini saja, akan tetapi juga bisa dilakukan dan direplikasi oleh SMP lainnya, baik negeri maupun swasta.

Terbukti inovasi yang awalnya digagas SMPN 10 yakni inovasi Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti) sudah berhasil dan direplikasi dengan beberapa improvisasi dari bagaimana menangani siswa istimewa.

“Harapan saya inovasi ini juga bisa dikembangkan dan mendapatkan apresiasi. Tidak hanya itu, saya berharap juga bagi para siswa istimewa juga mendapatkan pelayanan dan mempunyai tingkat pendidikan dengan kualitas yang sama dengan siswa reguler,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana, SE., MM yang turut mendampingi saat sesi presentasi dan wawasncara menjelaskan saat ini seluruh sekolah di jenjang SMP di Kota Malang menerima siswa Istimewa.

Disampaikannya bahwa inovasi yang sebelumnya dilakukan di SMPN 10 Kota Malang dengan Jarik Ma’Siti. Inovasi itu terbukti berhasil dalam mengembangkan proses belajar bersama siswa istimewa sehingga wajib direplikasi di sekolah lainnya.

“Yang jelas dengan adanya Jarik Ma’siti yang berhasil di tahun 2023 itu kami nilai bagus untuk kami replikasikan. Maka dari itu di PPDB 2024 semua sekolah wajib menerima siswa istimewa, dan semua sekolah sudah menerapkan inovasi ini, yang tentu dengan improvisasi dan pengembangan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” pungkas dia. (ran)

Jakarta Diprakirakan Hujan Hari Ini

Sekarang

Jakarta Diprakirakan Hujan Hari Ini

Sekarang