Kolaborasi Kemendikdasmen dan Dekranas Dukung Pelestari Wastra Lestarikan Tenun Nusantara melalui Program PKW

LAMONGAN- Kemendikdasmen  bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)  melestarikan tenun Nusantara melalui kursus dan pelatihan. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang digagas Kemendikdasmen merupakan salah satu program strategis yang menjadi bagian dari Program Prioritas Nasional dan telah bekerja sama dengan Dekranas sejak 2020. Melalui kerja sama ini, para peserta didik dilatih untuk belajar, mengasah kompetensi, sekaligus merintis jalan menjadi wirausaha baru yang berdaya saing.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam laporannya menyampaikan program PKW sesuai dengan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua. Melalui pendidikan nonformal, anak-anak Indonesia tetap mampu berdaya dan meningkatkan keterampilan.

“PKW Kerja Sama Kemendikdasmen dan Dekranas 2025 menyasar 500 peserta didik di Indonesia yang tidak hanya menekankan aspek kursus dan pelatihan, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan usaha yang telah dirintis peserta,” terang Tatang di Lamongan, Jawa Timur belum lama ini.

Dirjen Tatang menjelaskan  terdapat empat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang bergabung dalam momen ini dan siap melaksanakan program PKW Kerja Sama Kemendikdasmen dan Dekranas. Yaitu Kabupaten Lamongan (Jawa Timur), Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur), Kabupaten Jepara (Jawa Tengah), dan Kabupaten Ogan Ilir (Sumatra Selatan).

Tatang berharap, melalui kerja sama ini, generasi muda mampu menghasilkan produk berdaya ekonomi yang tidak hanya sampai di pasar lokal, tetapi juga internasional. 

Sementara itu, Ibu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah selaku Wakil Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekrasnas, Masmidah, berpesan agar generasi muda dapat terus melestarikan warisan budaya dan menumbuhkan semangat wirausaha.

“Anak-anak muda yang ikut pelatihan ini luar biasa karena mereka adalah agen pewaris budaya. Melalui PKW Kerja Sama Dekranas ini lah, mereka belajar kemandirian untuk menjadi perajin tenun sekaligus wirausaha muda, terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan formal,” ungkap Masmidah.

Masmidah berharap, pelatihan PKW dapat dilaksanakan dengan semaksimal mungkin.  Sehingga para peserta mampu merintis usaha mandiri dengan semangat melestarikan wastra nusantara.

“Ikuti pelatihan dengan baik kemudian kembangkan diri untuk lebih maju. Banyaklah berlatih dengan semangat meskipun mungkin banyak kendala tapi terus perkuat diri dan pantang menyerah,” ucapnya.

Sinergi Kerja Sama

Program kolaborasi antara Kemendikdasmen bersama Dekranas ini telah menyasar sebanyak 5.544 anak di seluruh Indonesia dalam rentang 2020—2024. Kegiatan ini pun menjadi penanda sinergi kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan program PKW Tekun Tenun dan Kriya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan apresiasinya terhadap program kolaborasi ini. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat ini dapat mempercepat transformasi perekonomian di daerah, khususnya di Lamongan.

“Lamongan memiliki potensi dalam bidang tenun dan batik. Program ini  sejalan dengan misi Kabupaten Lamongan untuk mengembangkan industri kreatif dan melahirkan wirausaha baru yang mandiri dan berdaya saing,” ungkap Yuhronur.

Di sisi lain, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Metty Herindra, mengungkapkan antusiasnya dalam pelaksanaan program PKW Kerja Sama Kemendikdasmen dan Dekranas. Metty mengimbau agar pelaksanaan program dapat dijalankan dengan baik serta dilakukan pemantauan berkelanjutan selepas pelatihan pun dapat terlaksana.

“Program PKW adalah bukti bahwa pemerintah benar-benar hadir dalam pengembangan SDM. Untuk memperkuat capaian program dan memastikan keberlanjutannya, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala,” pesan Metty. (red)

Sekarang

Kementerian PU Buka Hotline Konsultasi Bangunan Ponpes

Sekarang