Ketua DPRD Kota Malang Sidak Sekolah Atap Roboh
MALANG– DPRD Kota Malang tak ada liburnya. Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan anggota Komisi B DPRD Kota Malang Abd Wahid sidak SMP Islam Al Amin Kota Malang yang atapnya roboh, pada hari libur, Minggu (23/2/2025) siang.
Saat sidak, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan Anggota Komisi B Abd Wahid ditemui Waka SMP Islam Al Amin, Suprawito dan sejumlah wali murid. Amithya berharap penangan musibah tersebut tidak terlalu lama. “Yang pertama saya garis bawahi anak-anak sekolah libur dan target dua minggu selesai,” terang Mia sapaan akrabnya.
“Saya harap lebih cepat, kan teknis guru memberikan tugas karena force major bencana musibah sehingga secara kesiapan memang belum ada,” tambahnya. Mia berharap transisi dari belajar di sekolah dan ke rumah tidak berlangsung lama
Politisi PDI Perjuangan itu akan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait. Tujuannya untuk mencarikan solusi dengan cepat. “Kami akan koordinasi dengan dinas dan perangkat pejabat di sini seperti lurah, RT, RW untuk bisa berikan solusi, misalnya kurang kelas karena imbas reruntuhan,” urainya.
“Kalau memang problem kurang kelas dan kelas 9 saat ini sedang menghadapi ujian, maka persiapan anak-anak harus kita selesaikan bersama-sama dengan cepat,” tambahnya.
Ia menuturkan jika bangunan berusia 13 tahun itu dibangun dari anggaran Dinas Pendidikan. “Iya, bangunan berusia 13 tahun, apakah kurang perawatan atau bagaimana, saya koordinasikan dengan dinas dulu,” urainya
“Karena dulu anggaran pembangunan ini dari Dinas Pendidikan. Solusi memindahkan sementara jika mungkin, tadi ada rumah dinas kesehatan apa bisa digunakan sementara, nanti kita rembuk bareng,” tambahnya.
Mia menjelaskan jika terkait bantuan perbaikan maka harus melalui mekanisme yang ada. “Untuk pengajuan proposal ada mekanismenya nanti masuk dinas pendidikan atau baznas nanti akan dirembuk dulu,” jelasnya.
Sementara itu Waka SMP Islam Al Amin, Suprawito mengatakan jika ruangan yang atapnya roboh itu adalah ruangan multimedia yang tidak digunakan. “Untuk musibah ini ruangan itu semula untuk multimedia untuk komputer namun sudah tidak digunakan,” jelasnya.
“Kan anak-anak dari sekolah MI sering bergabung meminjam komputer, jadi dari pada naik tangga yang licin, maka komputer dari ruangan itu kita pindahkan,” tambahnya.
Ia menuturkan jika tidak ada tanda-tanda kayu rapuh. “Tidak ada tanda-tanda kayu rapuh. Ya hujan dan angin besar. Kami tidak lihat ada potensi ambruk. Menurut kami pemindahan komputer karena tangga ke lantai dua yang licin,” tuturnya.
“Harapan kami minta bantuan ke pemerintah, tapi kami swasta. Penanganan sementara kami swadaya alumni dan relawan yang nyumbang,” tambahnya. Pihaknya memperkirakan jika kerugian ditafsir kurang lebih Rp 50 juta. “Kerugian sementara ditafsir Rp 50 juta,” ungkapnya.
Sebelumnya atap di salah satu bangunan lantai dua yang berada di SMP Islam Al Amin Kota Malang roboh pada Rabu (19/2/2025) lalu. Kejadian ini menyebabkan, 300 siswa yang ada di sekolah tersebut harus mengikuti pembelajaran daring dari rumah. (inforial/red)