Kemenag Resmikan Penegerian SMA Katolik Santo Mikhael di Flores Timur

SOLOR- Penantian panjang masyarakat Flores Timur, khususnya masyarakat Solor  akhirnya terjawab. Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Mikhael Solor yang berlokasi di Desa Lewonama, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi mengalami perubahan status.

SMAK Santo Mikhael Solor adalah sekolah binaan Ditjen Bimas Katolik dengan izin operasional berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Bimas Katolik Nomor 292 Tahun 2015 tanggal 19 November 2015. Setelah sekian lama melayani pendidikan keagamaan, sekolah tersebut kini telah berubah status menjadi SMAK Negeri St. Mikhael Flores Timur melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1541 Tahun 2025 tentang Penegerian 2 (Dua) Sekolah Menengah Agama Katolik, tertanggal 2 Oktober 2025.

Kamis (4/12/2025) kemarin menjadi hari yang akan dikenang oleh masyarakat Solor. Di halaman SMAK Negeri Santo Mikhael Flores Timur, perayaan syukur digelar. Orang-orang datang dari berbagai penjuru, memenuhi halaman sekolah dengan wajah bahagia. Yang hadir bukan hanya umat Katolik, tetapi juga saudara-saudara dari Kristen dan Islam. Dalam doa lintas agama, tiga tradisi iman berpadu menandakan rasa syukur tak berhingga atas terkabulnya harapan masyarakat Solor.  Tabuhan drumband dari MAN 2 Flores Timur ikut menambah rasa syukur dan bahagia.

Kepada masyarakat, Kementerian Agama menunjukan komitmennya dalam hal pemerataan layanan pendidikan keagamaan.

Peresmian SMAK Negeri St. Mikhael Flores Timur adalah salah satu bukti perwujudan komitmen Kementerian Agama mencerdaskan kehidupan bangsa. Hingga saat ini, Kementerian Agama telah mencatat lima sekolah Katolik negeri yang beroperasi, dengan penambahan dua sekolah baru di tahun ini. Salah satunya adalah SMAK Negeri Santo Mikhael Flores Timur.

Dirjen Bimas Katolik Suparman mengatakan pemerintah terus berkomitmen mendukung penyelenggaraan pendidikan keagamaan Katolik sebagai bagian dari tugas negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ia menegaskan bahwa pendidikan keagamaan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan moralitas. Ia menegaskan dengan peresmian ini, Flores Timur kini memiliki lembaga pendidikan negeri berbasis nilai-nilai Katolik yang tidak hanya menekankan mutu akademik, tetapi juga menumbuhkan spiritualitas, nilai-nilai kemanusiaan, serta kedekatan dengan budaya lokal.

“Saya berharap SMAK Negeri St. Mikhael Flores Timur menjadi ruang bagi lahirnya generasi muda yang unggul, berakar pada iman, dan siap menjawab tantangan zaman dengan hati yang kuat dan pikiran yang terang,” katanya.

Dirjen Bimas Katolik Suparman juga menyoroti kekhasan geografis wilayah Solor yang berada di tengah laut. Karena itu, konsep blue eco-theology dan kearifan lokal akan menjadi bagian dari identitas sekolah, tanpa mengabaikan green eco-theology. Kurikulum akan diperkuat dengan kompetensi kemaritiman, seperti materi mangrove, rumput laut, dan terumbu karang.

“Jadi di SMAK Negeri Santo Mikhael Flores Timur ini menjadi berbeda selain punya pondasi spiritual tapi juga kemampuan akademik umum dan juga keagamaan Katolik. jadi ada tiga hal, keunggulan kemaritiman, keunggulan pendidikan umum, pendidikan pondasi spiritualitas agama Katolik,”  jelasnya.

Senada dengan Dirjen  Bimas Katolik Suparman, Wakil Bupati Flores Timur Ignasius Boli Uran menegaskan bahwa penegerian sekolah keagamaan merupakan bentuk pengakuan negara bahwa seluruh agama berhak mendapatkan ruang yang adil dalam sistem pendidikan nasional.

“Ini adalah bentuk keadilan negara terhadap agama-agama melalui pendidikan. Negara harus hadir dan memastikan pendidikan berbasis agama apa pun dapat berkontribusi bagi kepentingan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Vikjen Keuskupan Larantuka RD Gabriel Unto Da Silva, Pr menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama dan Dirjen Bimas Katolik, atas hadirnya sekolah negeri Katolik di Flores Timur. Ia menekankan Gereja Katolik sejak dahulu menjadi ujung tombak pendidikan.

Ia menekankan ciri khas pendidikan Katolik adalah  unggul, menghasilkan lulusan bermutu, serta memiliki struktur yang kuat dalam setiap program.

Dia berharap agar SMAK Negeri St. Mikhael Flores Timur mampu merekrut guru-guru Katolik yang memahami spiritualitas gereja dan berkontribusi dalam pembentukan karakter siswa secara integral.

Penyerahan KMA kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT dan Penandatanganan Prasasti menjadi simbol dimulainya semangat baru bagi SMAK Negeri Santo Mikhael Flores Timur. (red)

Wings Air Mulai Terbang Rute Baru Malang-Lombok

Sekarang

Kendaraan dan Makanan Jenis Dagangan Paling Laris di Malang

Sekarang

Wings Air Mulai Terbang Rute Baru Malang-Lombok

Sekarang

DPRD Kota Malang Desak Percepatan Infrastrktur Penanganan Banjir

Sekarang