Kemenag Kucurkan Lebih dari Rp 56 Miliar untuk Kesejahteraan Guru Pendidikan Agama Katolik

JAKARTA-Direktorat Pendidikan Katolik  Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan lebih dari Rp 56 miliar untuk mendukung kesejahteraan guru Pendidiakn Agama Katolik di seluruh Indonesia. Hal itu diungkapkan Direktur Pendidikan Katolik, Albertus Triyatmojo, dalam Dialog Media, “Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama”. Ia mengatakan bahwa ini menjadi investasi jangka Panjang untuk Pendidikan agama Katolik.

“Guru Katolik berperan penting dalam membentuk generasi yang beriman dan berkarakter. Peningkatan kesejahteraan mereka adalah investasi jangka panjang bagi pendidikan Katolik,” ujar Albertus Triyatmojo, di Jakarta.

Albertus Triyatmojo menjelaskan, dana tersebut terdiri atas insentif Rp 8,65 miliar, tunjangan khusus Rp 18,28 miliar, dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non-ASN Rp 29,35 miliar.

“Dana ini kami prioritaskan bagi para guru non-ASN dan guru di wilayah 3T, agar mereka mendapatkan hak yang sama dan bisa hidup lebih layak,” kata Albertus Triyatmojo.

Albertus Triyatmojo memaparkan, berdasarkan data Direktorat Pendidikan Katolik, hingga tahun 2025 terdapat 18.015 guru Pendidikan Agama Katolik di seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 8.017 guru telah tersertifikasi, 4.272 guru sedang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), 2.145 guru lainnya ditargetkan menyelesaikan sertifikasi pada tahun 2026.

Selain itu, terdapat sejumlah lembaga pendidikan keagamaan Katolik yang menjadi wadah pembinaan para guru. Yaitu 73 Taman Seminari dengan 244 guru, dan 49 Sekolah Menengah Agama Katolik (SEMAK) dengan 541 guru.

“Kami ingin memastikan seluruh guru Katolik memiliki sertifikasi profesi pada 2026, agar mereka memperoleh tunjangan dan insentif sesuai amanat undang-undang,” jelas Albertus Triyatmojo.

Untuk mempercepat proses sertifikasi guru, Direktorat Pendidikan Katolik bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi penyelenggara PPG, antara lain Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Sanata Dharma (USD).

“Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan pelaksanaan PPG berjalan efektif, dengan pendekatan akademik yang kuat dan berakar pada nilai-nilai Katolik,” ungkap Albertus Triyatmojo.

Program kesejahteraan guru Katolik ini juga mendorong peningkatan mutu dan semangat pelayanan di lembaga pendidikan Katolik. Banyak guru kini lebih termotivasi untuk mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan kontekstual.

“Kesejahteraan bukan hanya soal finansial, tetapi juga tentang pengakuan negara atas dedikasi guru Katolik dalam membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik,” ujar Albertus Triyatmojo menutup paparannya.

Acara ini turut dihadiri oleh Stafsus Menag Ismail Chawidu; Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija; Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi; Kapusbimdik Khonghucu, Nurudin; Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono; Kepala Biro hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Thobib Al-Asyhat; dan juga jajaran awak media lokal dan nasional. (red)

Sekarang

Pendaftaran PAI Fair Dibuka Hingga 15 November 2025

Sekarang