Keelokan Wastra Indonesia Dihadirkan di CHANDI 2025
JAKARTA– Keelokan wastra Indonesia dihadirkan di CHANDI 2025. Yakni sebagai cindera mata. Ini bentuk komitmen mengenalkan kekayaan wastra Indonesia di kancah internasional. Itu ditandai dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta melakukan serah terima 50 helai selendang batik dari Batik Huza sebagai cendera mata CHANDI 2025 yang akan dilaksanakan September mendatang.
“Hari ini, Ibu Tieka dari Batik Huza memberikan sumbangan berupa batik scarf untuk nanti dipakai di CHANDI, acara kita di Bali nanti,” ujar Sekjen Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta.
Ia menuturkan acara CHANDI 2025 merupakan salah satu wujud nyata untuk menjaga ekosistem kebudayaan Indonesia. Sebab CHANDI 2025 menyatukan berbagai unsur kebudayaan Indonesia, salah satunya batik.
“Di pintu masuk Gedung E Kementerian Kebudayaan, itu ada logo CHANDI. Logo tersebut juga mirip dengan batik kawung,” ungkapnya.
Tieka Huza, desainer sekaligus founder dari Batik Huza mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan pada Batik Huza untuk bekerja sama di CHANDI 2025.
Selendang batik yang diserahkan memiliki tiga jenis motif. Yaitu motif kawung, megamendung, dan parang. Ketiga motif tersebut dipilih berdasarkan tema CHANDI 2025 sekaligus sebagai simbol keelokan wastra Indonesia.
“Kita memilih corak-corak batik yang khas. Kita juga bermain di warna yang selaras dengan simbol CHANDI, yaitu warna kuning, hijau dan merah,” kata Tieka.
Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana, turut hadir dalam acara serah terima tersebut. Ia memberikan apresiasi kepada Batik Huza atas pemberian selendang batik sebagai cendera mata CHANDI 2025.
Mengakhiri dialog, Sekjen Bambang turut mengundang Tieka untuk hadir di acara CHANDI 2025. Ia juga berharap penyerahan selendang batik ini bukan hanya menjadi agenda simbolis, melainkan pesan nyata dalam memajukan budaya Indonesia.
“Semoga penyerahan batik ini bisa menjadi pengingat kita untuk selalu mencintai wastra Indonesia. Saya juga mengundang Ibu Tieka untuk hadir di CHANDI 2025, karena nanti akan ada workshop, pertunjukan dan seminar terkait kebudayaan,” tutupnya. (red)