Jalan Sehat Hardiknas 2025 Diikuti ABK
JAKARTA–Jalan Sehat Hardiknas 2025, Minggu (18/5/2025) hari ini turut dimeriahkan keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan ini makin memperkuat kebersamaan.
”Ada beberapa anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut bergabung di acara Jalan Sehat, salah satunya juga Azam yang tadi menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” ungkap Mendikdasmen Mu`ti.
Dirjen GTK PG, Nunuk Suryani menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra Kemendikdasmen yang terlibat dalam kegiatan ini.”Saya juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, termasuk para mitra strategis yakni BTN, Bank Mandiri, BNI, dan BRI atas komitmen nyatanya dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, salah satu peserta yakni Kepala SMAN 35 Jakarta, Nenny Suryani, menyambut baik penyelenggaraan program Jalan Sehat Hardiknas 2025.
”Kami bersyukur dengan adanya program ini, membuat anak-anak Indonesia semakin sehat, semangat bangun pagi untuk menciptakan generasi anak muda untuk masa depan yang cerah,” ucap Nenny.
Menariknya, salah satu peserta yakni Intan, murid SMPN 38 Jakarta, menyampaikan Jika Jalan Sehat Hardiknas 2025 memberikan motivasi anak-anak Indonesia agar melakukan olahraga sejak dini.
”Acara ini mendorong anak-anak seperti saya yang senang rebahan dan selalu bermain gawai untuk dapat melakukan olahraga dimulai dengan jalan sehat untuk menjaga kesehatan anak Indonesia,” ungkap Intan.
Intan menambahkan bahwa acara jalan sehat ini, selain menjaga kesehatan juga dapat bersilaturahmi dengan rekan-rekan dari sekolah lain. ”Suasananya sangat seru, selain menjaga kesehatan, kami juga berkesempatan menambah banyak teman dari sekolah lain dan bertemu dengan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Komentar senada juga diutarakan oleh Ara dan Bilqis. Keduanya adalah murid SMAN 35 Jakarta. Kata mereka, kegiatan semacam ini sangat penting dalam meningkatkan kesadaran hidup sehat dan memberikan waktu bagi anak seumuran mereka untuk melakukan interaksi sosial yang bermanfaat. ”Dengan begini, kita bisa saling berdiskusi ceria serta menambah kebersamaan dengan rekan-rekan, guru, dan peserta lainnya,” ungkap Ara yang diamini Bilqis. (red)