Intur Menjaga Keseimbangan Kehidupan Masyarakat
JAKARTA-Mega Festival Indonesia Bertutur (Intur) 2024 yang mengusung tema “Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama’’ pemicu menjaga keseimbangan kehidupan.
Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024, Melati Suryodarmo menyebut, Mega Festival Indonesia Bertutur ingin mengajak para pelaku budaya memiliki semangat yang sama. Yakni untuk mengangkat pengetahuan berkaitan dengan sumber pangan dan kehidupan agraris di Indonesia dengan tetap memperhatikan harmonisasi antar manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan.
“Seperti nilai yang terkandung dalam Subak, Indonesia Bertutur diharapkan dapat menjadi pemicu dalam menjaga keseimbangan kehidupan antara masyarakat, alam, dan spiritual dalam kenyataan hari ini,” ujar Melati Suryodarmo.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Festival Indonesia Bertutur 2024, Taba Sanchabakhtiar berharap festival ini dapat memberikan pengalaman baru kepada seluruh masyarakat yang akan hadir dalam mengeksplorasi keanekaragaman seni dan budaya bangsa.
“Dengan didukung oleh segala aspek, mulai dari desain kawasan di tiga lokasi, keterlibatan lebih dari 900 pelaku budaya yang saling berkolaborasi, hingga terdapat 100 karya yang akan dihadirkan, diharapkan festival ini dapat membangun dialog serta menggali inspirasi dari sumber pengetahuan lokal serta warisan budaya Indonesia,’’ kata Taba.
Ikon Indonesia Bertutur 2024, Dian Sastrowardoyo mengutarakan apresiasinya dapat terlibat dalam bentuk produksi karya maupun figur Indonesia Bertutur 2024. Dian ingin dari program ini menjadi awal yang baik memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional.
“Saya sangat menghargai kesempatan untuk terlibat sebagai Ikon Indonesia Bertutur 2024 dan memproduksi karya film yang nantinya akan ditampilkan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan kita dalam memajukan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia di panggung nasional dan internasional, sekarang dan di masa depan,” ungkap Dian.
Festival Indonesia Bertutur 2024 akan menghadirkan delapan program utama dalam memberikan pengalaman memantik kepekaan dan memperlihatkan kenyataan hidup hari ini dan esok dari sudut pandang yang berbeda. Antara lain Kathanaya (menampilkan seni tutur yang mencakup nilai-nilai kearifan lokal serta sejarah panjang bangsa Indonesia), Visaraloka (program Eksibisi Expanded Media dan Seni Performans), Ekayana dan Anarta (panggung untuk seni pertunjukan), Layarambha (seni gerak dan tari dalam bingkai sinematografi), Samaya Sastra (ruang untuk program sastra dan pembacaan puisi), Kiranamaya (mengeksplorasi seni Video Mapping dan seni instalasi cahaya), serta Virama (panggung senja bagi pertunjukan hiburan dan musik).
Masing-masing program mengajak untuk mengeksplorasi lebih jauh beragam bentuk seni dan budaya yang merupakan hasil dari pengkaryaan para seniman yang terlibat.
Selama 12 hari pelaksanaan, Indonesia Bertutur terbuka secara gratis untuk seluruh masyarakat. Pada tanggal 7 Agustus 2024, Maha Wasundari – Seremoni dan Pertunjukan Pembukaan akan digelar di Lapangan Chandra Muka Batubulan. Sementara rangkaian program di Ubud akan dimulai pada tanggal 8-18 Agustus di lima venue antara lain Neka Art Museum, Museum Puri Lukisan, ARMA Museum dan Resort, Setia Darma House of Mask and Puppets, serta Tonyraka Art Lounge. Sedangkan rangkaian kegiatan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, akan berlangsung sejak tanggal 14-18 Agustus 2024.
Indonesia Bertutur 2024 merupakan hasil dari bentuk aksi kolektif antara Kemendikbudristek dengan berbagai pemangku kepentingan. Antara lain InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) lewat dukungan lokasi kegiatan di Pulau Peninsula, Nusa Dua serta kolaborasi dengan seluruh seniman lintas disiplin melalui proses pengkaryaan. (red)