Hebat! Tim Riset MAN 2 Kudus Juara I NIPRO 2024, Raih Golden Tiket D3 ITS

JAKARTA- Tim Riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus meraih juara 1 Lomba National Innovation Project (NIPRO) 2024. Kompetisi ini diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Industri FV Institut Teknologi Surabaya (ITS), beberapa waktu lalu.

Tim MAN 2 Kudus terdiri dari Maitsaa Alayya Almunawir (XI-8), Dzikra Lubna Khairunnisa (XI-7), dan Niswa Khalida Anwar (X-7). Mereka melakukan riset di bawah pembimbing Naelatuz Zuhroh, dan pendamping Ema Nur Hidayah. Sebagai Juara 1, mereka berhak atas Golden Ticket D3 Teknik Kimia Industri ITS. Untuk menjadi yang terbatik, mereka harus menyisihkan puluhan finalis dari berbagai daerah di Nusantara.

Tim riset MAN 2 Kudus mengangkat tema Akticlito (Arang Aktif Eceng Gondok dan Zeolit Blotong sebagai Filter Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor). Penelitian ini dilatarbelakangi kondisi sekarang. Yakni polusi udara akibat banyaknya kendara bermotor di Indonesia sudah pada level membahayakan dunia. Riset tim MAN 2 Kudus berkontribusi dalam mengurangi polusi udara yang sudah tidak bisa dibendung lagi, karena tuntutan kemajuan teknologi.

“Tak menyangka saja, karena melihat judul penelitianntanya biasa saja. Bahan alat- alat dari kita masih kalah jauh dari peserta finalis lain. Tetapi dengan semangat anak-anak, akhirnya mereka berada di peringkat paling diharapkan semua peserta,” terang Naela, pembimbing riset Kimia MAN 2 Kudus.

Selaku pendamping, Ema Nur Hidayah awalnya menargetkan meraih juara harapan. Itu menurutnya sudah bisa menjadi batu loncatan untuk prestasi riset mendatang.

“Mendapat juara harapan saja sudah cukup, tetapi disaat diumumkan juara harapan, tidak ada nama MAN 2, sehingga semakin pupus harapan kita. Saat diumumkan juara 3, 2, kita makin pesimis dapat juara. Tetapi di akhir pengumuman, ternyata MAN 2 disebut dengan menggema sebagai juara 1,” sebutnya.

Hal senada disampaikan Lubna, salah satu tim riset MAN 2 Kudus. Dia mengaku haru atas prestasi yang diperoleh timnya saat ini.

“Tidak menyangka, melihat pesaing kami yang luar biasa, dapat juara harapan pun sudah lumayan, tapi ternyata di luar jangkauan prasangka kita, kita berhasil dinobatkan menjadi juara 1 dan mendapat gold tiket, sampai teman saya menangis sesaat mendengar pengumuman,” paparnya.

“Kita dari awal sudah dibombardir juri dengan pertanyaan-pertanyaan menukik, hampir waktu 2 jam tak tersisa sedikitpun. Sedangkan peserta yang lain hanya satu dua pertanyaan. Mungkin berkat doa dari seluruh warga MAN 2 Kudus, terutama pertolongan Allah dan semangat membara dari tim dan pendamping, akhirnya tim kami dapat bonus terindah sebagai juara 1,” katanya.

Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, bersyukur atas capaian prestasi siswanya. “Sekecil apapun sebuah prestasi harus disyukuri, ini benar- benar berkat rahmat Allah, syafaat Rasulullah, dan doa kita semua,” tuturnya.

Syafak berterima kasih kepada para peneliti muda yang telah berusaha keras untuk melakukan observasinya sampai menghasilkan sebuah produk. Apresiasi juga diberikan kepada para guru pembimbing yang dengan penuh kesabaran berjuang dan berkorban untuk eksistensi MAN 2 Kudus. Syafak berharap seluruh civitas academica MAN 2 Kudus tetap berkarya, berinovasi, dan berkolaborasi.

“Jangan pernah berhenti berinovasi, berkreasi, bahkan kalau perlu berkolaborasi. Ingat, seorang pembalap akan mudah dikalahkan hanya karena kesombongan dan merendahkan lawannya, ia lupa kalau fokus berinovasi itu sumber kesuksesannya” pungkasnya. (red)