Hebat! Maestro Topeng Malang Reuni
MALANG- Padepokan Seni Mangun Dharma kembali menjadi saksi peristiwa budaya yang langka dan menarik. Yakni gelaran panggung Kembul Topeng #3. Istimewanya diramaikan Joget Sepuh, sebuah ajang reuni para maestro tari topeng dari berbagai daerah.
Ki Soleh Adi Pramana, maestro dalang wayang topeng Malang sekaligus pimpinan Padepokan Mangun Dharma menegaskan pentingnya momen tersebut.
“Peristiwa langka ini mari kita khidmatkan pada kesenian topeng agar tidak punah, sekaligus menyampaikan pesan kepada generasi muda perlunya meruat dan merawat topeng sebagai warisan hidup,” tutur Ki Soleh.
Malam itu, penampilan demi penampilan menghadirkan mozaik seni topeng yang memukau. Yakin penampilan Madam (Topeng Indramayu) membuka dengan tarian topeng samba dan kelana, Tri Broto Wibisono (Surabaya–Malang) membawakan topeng doa pembuka, Rinto Syamsuryono (Malang) tampil dengan topeng eling-eling lengkap bersama pengidung, Tonny J Bachri (STKW Surabaya) mempersembahkan topeng Gunungsari gaya keraton Surakarta dan banyak lainnya.
Event Kembul Topeng #3 juga berlanjut ke hari Minggu (31/8/2025) dengan skala lebih besar. Puncak acara ini melibatkan institusi pendidikan seni ternama seperti ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, ISI Denpasar, ISBI Bandung, STKW Surabaya, UNESA, Universitas Negeri Malang, Institut Kesenian Jakarta, hingga Universitas Negeri Jakarta.
Tak hanya kampus, komunitas dan sanggar rakyat dari Jakarta, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Jogja, Surakarta, Klaten, Jombang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Denpasar, hingga Pacitan juga turut serta.
Budayawan Surabaya, Dr. Arif Rofiq mengatakan pemerintah seharusnya hadir menyaksikan pagelaran sanggar-sanggar topeng sebagai garda depan pelestari warisan budaya.
“Negara wajib mengambil peran dengan pembinaan dan dukungan dana abadi kebudayaan. Jika tidak, warisan budaya tak benda Indonesia berupa seni topeng perlahan akan musnah,” kata Arif sebagai refleksi budaya dalam Kembul Topeng #3. Kembul Topeng #3 bukan sekadar festival, tetapi ruang perjumpaan antar generasi yang menyatukan maestro, akademisi, komunitas, dan masyarakat dalam semangat menjaga nyala tradisi. (cia)