Galanggang Arang 2024 Singgah di Padang Panjang

PADANG PANJANG– Lebih dari 600 orang  melakukan Goro Baro atau kerja bakti membersihkan Stasiun Padang Panjang. Ini merupakan pra festival Galanggang Arang 2024 di Kota Padang Panjang.

Kegiatan tersebut dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra dan Pj Sekretaris Daerah Kota, Winarno, bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berasal dari berbagai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), pegawai kelurahan, dan juga unsur-unsur masyarakat setempat.

Galanggang Arang  merupakan inisiatif Kemendikbudristek   dalam hal ini Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) terkait Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Galanggang Arang digelar melalui kolaborasi dengan delapan pemerintah daerah di Provinsi Sumatra Barat, yang dilalui oleh jalur WTBOS. Yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, serta Kabupaten Sijunjung. Inisiatif didukung pula oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), PT KAI, PTBA, dan PT Pelindo.

Pj Wali Kota Sonny  menyampaikan bahwa Goro Baro ditujukan untuk mengibarkan semangat bersama guna  turut serta memelihara dan merawat Stasiun Kota Padang Panjang sebagai salah satu atribut dan properti penting dari WTBOS. WTBOS  dapat berdampak pada tumbuhnya sektor pariwisata budaya yang mendongkrak ekonomi budaya di Padang Panjang.

“Melalui kegiatan ini, saya harap kelak di kemudian hari bisa didapatkan titik temu untuk pengelolaan berbagai atribut dan properti WTBOS di Padang Panjang, agar dapat memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Sonny juga menekankan bahwa kegiatan Galanggang Arang diharapkan  menjadi suatu kekuatan simbolis untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bangkit dari bencana yang baru saja melanda sebagian besar Sumatra Barat, termasuk beberapa wilayah di Padang Panjang.

Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Irini Dewi Wanti  mengatakan  dalam Galanggang Arang diharapkan dapat menjadi suatu impuls bagi gerakan bersama dalam merawat, mengembangkan, serta memanfaatkan berbagai properti dan atribut WTBOS yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2019 lalu.

Pada  6-7 Agustus 2024,  Galanggang Arang di Padang Panjang akan menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya lokakarya seni, dialog budaya, jelajah dan diskusi, makan bajamba, permainan anak nagari, pemutaran film dan juga pertunjukan dan hiburan. Berbagai kegiatan itu dilaksanakan untuk menghimpun berbagai lapisan masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan untuk menguatkan ikatan rasa kebersamaan, agar menjadi modal bagi upaya gotong-royong merawat dan memanfaatkan WTBOS.

Lokakarya seni yang mengangkat tema “Alih Wahana Teks-Teks WTBOS ke Karya Seni Baru” dilaksanakan pada 6 Agustus 2024. Sesi ini menghadirkan Edi Suisno (dosen, penulis lakon), Yusuf Fadli Aser (Kurator Rumah Ada Seni), dan Sudarmoko (Kurator Galanggang Arang), dengan moderator Mahatma Muhammad.

Kemudian kegiatan akan dilanjutkan dengan dialog budaya yang bertema “Pendidikan Islam Modern di Kota Padang Panjang dan Peran Warisan Dunia WTBOS Di Dalamnya.” Dialog ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Fikrul Hanif Sufyan (dosen, sejarawan), Faiz Fauzan El Muhammadi, Dt. Bagindo Marajo (Ketua Kerapatan Adat Nagari Bukit Surungan), Edi Utama (budayawan), dan Zelfeni Wimra (dosen, peneliti), dengan moderator Yose Hendra (langgam.id).

Selanjutnya pada 7 Agustus 2024, akan digelar makan bajamba di kantor KAN Lareh Nan Panjang, yang merupakan dukungan dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA). Pada siang harinya akan digelar jelajah dan diskusi WTBOS, yang menghadirkan para pemantik diskusi antara lain Donny Eros (Kurator Galanggang Arang), Munafri (Kelompok Sadar Wisata Pasa Usang), dan Martalius (Pensiunan PT  KAI), dengan Moderator Fajar Rizki (Sumatrain).

Sementara itu di panggung pertunjukan anak nagari, akan dimeriahkan  sejumlah penampilan. Mulai dari Sanggar Thawalib Gunuang yang akan membawakan sebuah cerita tentang perjalanan sejarah berdirinya Thawalib Gunung. Kemudian Sanggar Sikumbang Tabang dari Nagari Lareh Nan Panjang pun akan membawakan tari tradisi dengan narasi WTBOS di Padang Panjang. Selain itu, juga akan tampil empat sanggar terbaik dalam kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Padang Panjang untuk membawakan karya musik dan karya tari terbaik mereka. (red)

Danguspurla Koarmada II Berganti

Sekarang

Danguspurla Koarmada II Berganti

Sekarang