Enam TPS di Kota Malang Direvitalisasi Pakai CSR
MALANG– Sebanyak enam Tempat Penampungan Sementara Sampah (TPS) akan segera direvitalisasi. Semuanya akan menggunakan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR). Enam TPS itu yakni TPS Kartini, TPS Wilis, TPS Sulfat, TPS Merjosari, TPS Kedungkandang, dan TPS Tombro.
“Kami datang ke enam TPS yang akan diintervensi untuk dibangun TPS lebih layak. Yang pada intinya TPS tidak terbuka, tapi tertutup supaya lalu lalang kendaraan yang melewati TPS itu tidak melihat sampah-sampah yang berceceran,” kata Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan.
Enam TPS itu akan menjadi percontohan pembangunan TPS yang ideal. Ke depan, semua TPS di Kota Malang akan diperbaiki. Iwan mengatakan, akan mengintervensi 57 TPS di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Malang.
Dijelaskannya, pembangunan kembali TPS akan dibuat dengan konsep yang baru. Bangunan akan dibuat tertutup sehingga tidak terlihat dari jalan. Untuk proses pembuangan sampah dan pengangkutan sampah juga akan ditingkatkan.
Iwan meminta para kepala dinas yang terkait dengan pembangunan TPS bisa bekerja lebih efektif. Disiapkan perencanaan dan bahannya agar bisa maksimal.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, M Noer Rahman menjelaskan hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain pembuatan serapan dan penampungan lindi. Sejauh ini, banyak TPS di Kota Malang tidak memiliki fasilitas tersebut.
Lindi yang tidak tertampung mengakibatkan cairannya mengalir ke mana-mana. Hal itu menimbulkan bau yang tidak sedap. TPS juga terkesan kotor dan kumuh. Apalagi saat menumpuk gerobak sampah, jalanan bisa menyempit dan mengakibatkan kemacetan.
Rahman menjelaskan, alokasi anggaran yang digunakan untuk merenovasi enam TPS senilai Rp 2 miliar. Enam TPS itu harus selesai direnovasi sebelum berganti tahun 2025.
“Enam rehab ini nilai totalnya kurang lebih sebesar Rp 2 miliar. Jadi Rp 2 miliar ini kami rupakan konsep perencanaan yang ditawarkan oleh pelaku usaha atau pelaku kegiatan. Nanti kami akan melihat kebutuhan terkait dengan TPS harus seperti bagaimana. Umumnya di setiap TPS itu harus memiliki sumur resapan,” pungkas dia. (ran)