Dukungan Jamu Warisan Dunia Terus Mengalir

JAKARTA- Dukungan jamu jadi warisan dunia terus mengalir. Terbaru dukungan dari  Wamen Ekraf Irene Umar saat  menghadiri Festival Jamu di Epiwalk, Jakarta Selatan. Kehadiran Wamen Ekraf Irene sekaligus sebagai dukungan pemerintah terhadap warisan lokal yaitu jamu agar mendunia.

“Jamu bukan sekadar tradisi, tapi juga identitas budaya yang punya potensi besar untuk mendunia. Lewat festival ini, kita tidak hanya merayakan kekayaan warisan leluhur, tapi juga mendorong regenerasi pelaku dan inovasi produk jamu agar relevan dengan gaya hidup masa kini,” kata Wamen Ekraf Irene.

“Saya mengapresiasi inisiatif acara seperti ini karena ketika budaya dipertemukan dengan semangat generasi muda, di situlah kekuatan ekonomi kreatif muncul,” imbuh Wamen Ekraf Irene.

Festival Jamu ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan peningkatan literasi generasi muda terhadap warisan lokal. Acara ini menampilkan berbagai produk jamu kreasi baru, edukasi rempah, hingga pengalaman interaktif yang membangun kesadaran publik terhadap nilai budaya sekaligus potensi ekonomi dari industri jamu.

Founder Acaraki Jony Yuwono yang juga penggagas acara ini, menegaskan pentingnya pendekatan lintas generasi.

“Kami ingin menjadikan jamu bukan sekadar dikenang, tapi digunakan. Dengan sentuhan kreativitas dan edukasi yang menyenangkan, anak-anak muda bisa menjadi bagian dari gerakan pelestarian ini,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekraf Yuke Sri Rahayu, menekankan posisi strategis jamu dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.

“Kita sedang melestarikan budaya dan tradisi Indonesia, sekaligus mendorong inovasi agar tetap relevan. Kita patut bersyukur karena bangsa ini dibekali keberagaman budaya yang luar biasa. Saya rasa jamu itu berasal dari kata ‘jawa’ dan ‘ngramu’ doa untuk kesehatan. Dan kini, jamu bukan hanya warisan, tapi juga the new engine of growth bagi Indonesia,” ujar Deputi Yuke.

Sebagai bagian dari penguatan nilai budaya, Festival Jamu juga menyajikan kegiatan interaktif dan edukatif, termasuk zona permainan tradisional yang dikemas secara kreatif. Permainan lokal semacam ini merupakan warisan budaya yang tidak boleh tergerus zaman perlu terus dilestarikan dan diadaptasi secara inovatif agar tetap relevan, serta dikembangkan sebagai bagian dari produk kreatif berbasis budaya yang berkontribusi pada pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif.

Festival ini menunjukkan bahwa warisan budaya seperti jamu dapat menjadi kekuatan baru, bukan hanya dalam membangun identitas bangsa. Namun  juga sebagai produk unggulan yang layak bersaing di pasar global. (red)

Dukungan Jamu Warisan Dunia Terus Mengalir

Dapur MBG Pertama di Bone Diresmikan

Batik Bukan Cuma Kain tapi Perjalanan Sejarah

Sekarang

Dukungan Jamu Warisan Dunia Terus Mengalir

Budaya

Dapur MBG Pertama di Bone Diresmikan

Sekarang

Batik Bukan Cuma Kain tapi Perjalanan Sejarah

Budaya

Mendikdasmen Abdul Mu’ti  Masuk 75 Tokoh Pamomong Jateng

Inspirasi