Bayam hingga Terong Penyebab Inflasi Kota Malang Terkendali
MALANG– Pada Maret 2025, angka inflasi Kota Malang dapat dikendalikan dengan baik. Menurut catatan Bank Indonesia (BI) Malang angka inflasi Kota Malang dapat ditekan oleh harga sayur mayur dan harga tiket pesawat.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Febrina menjelaskan Kota Malang bisa mengalami angka inflasi yang lebih tinggi di Maret 2025 lalu akan tetapi dapat tertahan. “Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas sayur mayur dan angkutan udara di Maret lalu,” papar Febrina menjelaskan catatan inflasi dan deflasi Kota Malang Maret 2025.
Menurut catatan BI Malang, komoditas sayur mayur yang menekan angka inflasi Kota Malang. Di antaranya adalah komoditas Kangkung, Wortel, Bayam dan Terong. Dengan andil -0,01 sampai -0,01 persen (mtm).
Penurunan komoditas angkutan udara juga memengaruhi terkendalinya angka inflasi Kota Malang bulan lalu. Febrina menjelaksan, ini terjadi seiring dengan kebijakan pemerintah terkait penurunan harga tiket pesawat domestik pada masa libur lebaran.
“Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.18 Tahun 2025, yang mengatur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sebagian ditanggung pemerintah untuk tiket pesawat kelas ekonomi domestik,” papar Febrina.
Sementara itu, komoditas bahan makanan seperti kangkung, wortel, bayam dan terong juga turut mengalami penurunan harga seiring dengan meningkatnya aktivitas panen. Tidak itu saja, sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy). (cia)