Awas! Ini Potensi TPS  Pilkada Rawan  di Kota Malang Versi Bawaslu

MALANG– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang membeberkan tujuh potensi kerawanan pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang paling banyak terjadi di Kota Malang. Dari hasil pemetaan potensi kerawanan tersebut, ratusan TPS dinyatakan rawan.

Ketua Bawaslu Kota Malang M Arifudin melalui Siaran Pers Bawaslu Kota Malang No 211/HM.00.02/K.JI-34/11/2024 menjelaskan setidaknya ada tujuh indikator potensi TPS rawan di Kota Malang.

“Variabel dan indikator potensi TPS rawan di antaranya pertama adalah penggunaan hak pilih. Ini meliputi   Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, penyelenggara pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas, riwayat sistem noken tidak sesuai ketentuan dan riwayat TPS yang PSU (Pemungutan Suara Ulang),” beber Arif.

Kedua, dijelaskannya kerawanan soal keamanan. Ini meliputi riwayat kekerasan dan intimdisasi atau penolakan penyelenggaraan pemungutan suara. Ketiga, kerawanan terjadi politik uang. Keempat, politisiasi SARA. Kelima, kerawana netralitas (penyelenggara  pemilu, ASN, TNI, Polri, perangkat wilayah).

Keenam, kerawanan logistik. Meliputi riwayat kerusakan, kekurangan maupun kelebihan, dan keterlambatan. Ketujuh lokasi TPS.

“Lokasi TPS seperti sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik dan yang dekat dengan rumah paslon atau posko pemenangan itu juga masuk kerawanan,” tegas Arif.

Kedelapan kerawanan soal jaringan listrik dan internet. Bawaslu Kota Malang memetakan bahwa terdapat tujuh TPS yang berkendala dalam jaringan internet.

Sementara itu sebanyak 183 TPS terdapat DPT tidak memenuhi syarat. Lalu sebanyak 158 TPS terdapat pemilihan tambahan (DPTb). Kemudian 375 TPS yang terdapat KPPS dengan domisili pemilih di luar domisili TPS tempat ia bertugas.

Lalu sebanyak 12 TPS berada dekat dengan posko atau  rumah paslon. Lalu 102 TPS yang terdapat potensi   Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan sebanyak enam TPS berada di wilayaj rawan bencana. (ran)

Sekarang