Atraksi Budaya Khas Papua Menarik Wisatawan

JAKARTA-Kemenparekraf berharap pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Papua berkembang. Untuk itu perlu menciptakan SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini terungkap dalam audiensi perwakilan Universitas Satya Wiyata Mandala Papua denganKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

 Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf Kemenparekraf Andar Danova L. Goeltom usak menerima kunjungan audiensi perwakilan Universitas Satya Wiyata Mandala Papua. Sementara Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti, Ketua Tim Kerja Sama Terpadu Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nur Hidayat  Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf Andhy MT Marpaung, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut.

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin dalam pernyataan tertulisnya  mengatakan audiensi ini diharapkan dapat menjadi tempat sharing dan diskusi terkait tata kelola pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Papua.

“Kami pun berharap Universitas Satya Wiyata Mandala Papua ini dapat menciptakan SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat mengangkat potensi pariwisata dan produk ekonomi kreatif di Papua,” kata Menparekraf Sandiaga.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova L. Goeltom, dalam sambutannya mengatakan berdasarkan hasil survei, orang yang datang ke Indonesia, prioritas utamanya bukan untuk melihat alam yang indah, namun ingin melihat seni budaya khas Indonesia. Prioritas berikutnya, wisatawan mancanegara datang untuk melihat dan menghadiri momentum spektakuler.

“Papua sangat kaya akan budaya, jadi atraksi budaya khas Papua akan menarik wisatawan, membuka peluang investasi di bidang ekonomi kreatif, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menjadi ajang promosi yang efektif untuk sektor pariwisata Papua kepada dunia,” jelas Andar.

Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti, menyampaikan bahwa pembangunan di Indonesia saat ini diarahkan tidak sekadar Jawasentris melainkan Indonesiasentris. Dan pembangunan wilayah Papua menjadi prioritas pemerintah. Mulai dari pembangunan aksesibilitas, hingga infrastruktur pendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sektor ekonomi kreatif menjadi penggerak ekonomi masa depan Indonesia. Tercatat  ekonomi kreatif Indonesia menduduki peringkat tiga dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Ekonomi kreatif saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan digital.

“Potensi digitalisasi pada sektor ekonomi kreatif dapat dilihat dari semakin banyaknya promosi barang melalui digital konten kreator, penjualan barang melalui sosial media dan live commerce, serta pembukaan toko online,” kata Yuana.

Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf Andhy MT Marpaung menyampaikan, sektor pariwisata berkontribusi besar dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Indonesia memiliki berbagai program unggulan di antaranya destinasi pariwisata berkelanjutan dan desa wisata, inisiatif penghitungan jejak karbon (carbon footprint), serta berbagai aksi hijau seperti pengelolaan air, energi baru terbarukan, serta transportasi hijau.

Andhy menyatakan upaya Kemenparekraf sebagai orkestrator untuk menjaga semangat sinergi yaitu melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.

 “Kolaborasi tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan dan pemulihan pariwisata yang dapat ditindaklanjuti bersama-sama stakeholder lintas sektor terkait terutama di 5 DPSP dan desa wisata,” kata Andhy.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Sama Terpadu Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Taufik Nur Hidayat, menyampaikan pemerintah telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang bertujuan  mendorong minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia dan mendukung tercapainya jumlah perjalanan wisatawan nusantara dengan target 1,25 miliar – 1,5 miliar pada 2024 melalui penguatan promosi, pengembangan destinasi, dan peningkatan jumlah event terintegrasi antara pemerintah, BUMN, asosiasi, dan swasta, serta menyasar kelompok masyarakat usia muda dan dewasa terutama generasi Z dan milenial.

“Salah satu strategi pemasaran pariwisata Kemenparekraf adalah program kolaborasi dengan dinas pariwisata, asosiasi pariwisata, online travel agent, dan pelaku industri pariwisata dengan menjual paket wisata yang menarik di daerahnya,” kata Taufik. (red)

Sebagian Jakarta Diprakirakan Hujan Hari Ini

Sekarang

Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang Segera Dimulai

Sekarang

Salsa Nadhif Bawa Kaleidoscope Night untuk Mental Health

Inspirasi

Investasi di pasar modal di Malang Raya meningkat Juli 2025

Sekarang

Sebagian Jakarta Diprakirakan Hujan Hari Ini

Sekarang