Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi Siswa Digelar 18 November
JAKARTA–Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan BRIN akan menggelar Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) siswa. Agenda ini akan dilaksanakan serempak selama 4 hari, 18-21 November 2025 mendatang.
Secara teknis, persiapan ANLDB ini dibahas bersama Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Pustrajak Penda BMBPSDM, dan BRIN.
Direktur PAI Kemenag, M. Munir, menyampaikan bahwa asesmen ini merupakan kelanjutan dari program pengukuran literasi beragama yang sebelumnya dilakukan secara sampling terhadap para guru pada pekan lalu.
“Program ini bertujuan untuk memetakan kemampuan literasi dasar beragama di kalangan siswa, sekaligus memperkuat kebijakan pendidikan agama berbasis data. Tahun ini, asesmen dikembangkan dengan melibatkan tidak kurang dari 13.600 siswa kelas 5 SD dari populasi 25.347,” ujarnya dalam rapat koordinasi persiapan ANLDB bagi siswa di Jakarta.
Munir menambahkan, partisipasi guru dalam program ini telah mencapai 97,14 persen dari target populasi. “Ini capaian luar biasa. Guru-guru kita sangat antusias, semangat, dan punya komitmen kuat mendukung asesmen ini. Saya berharap, untuk target sampling siswa juga dapat tercapai,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya menjadikan ANLDB sebagai kegiatan yang berbasis kajian ilmiah dan diakui secara nasional. “Saya ingin apa yang kita lakukan ini pertama, memiliki basis ilmiah yang mumpuni. Itu wajib hukumnya. Kedua, hasilnya diketahui bukan hanya oleh internal Kemenag, tetapi juga pihak-pihak yang berkepentingan seperti Bappenas, KemenPAN-RB, dan DPR,” katanya.
Pria asal Tuban Jawa Timur ini menyambut baik masukan dari BRIN dan menegaskan bahwa sinergi antara Kemenag dan lembaga riset nasional sangat penting dalam memastikan ANLDB berjalan dengan baik, kredibel, dan tepat waktu.
“Kolaborasi dengan BRIN dan Pustrajak Penda BMBPSDM ini penting agar asesmen kita tidak hanya kuat secara administratif, tapi juga sahih secara akademik,” tandas Munir sekali lagi.
Batas Waktu
Peneliti utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Murtadlo, menekankan pentingnya menentukan batas waktu pengisian asesmen secara serentak.
“Batas akhir pengisian perlu diputuskan dengan jelas supaya seluruh pihak bisa menyiapkan langkah mitigasinya,” kata Murtadlo.
Profesor riset eks Puslitbang Penda Balitbang Diklat ini juga menyoroti aspek penilaian kemampuan membaca Al-Qur’an yang menjadi salah satu komponen penting ANLDB. Menurut dia, porsi penilaian ini perlu ditingkatkan agar lebih proporsional.
“Saya kira porsi penilaian baca Qur’an bisa dinaikkan menjadi 20 persen, bukan 10 persen, agar capaian literasi keagamaan dasar lebih terasa dampaknya,” jelas Murtadlo.
Dari sisi metodologi, lanjut dia, pelaksanaan ANLDB memerlukan sistem pengawasan dan pendampingan yang kuat di tingkat daerah. “Kalau hanya mengandalkan komunikasi jarak jauh, pengumpulan data bisa terlambat. Idealnya, ada petugas khusus di setiap provinsi yang turun langsung memastikan semua berjalan sesuai standar,” terangnya.
Menurut dia, pendekatan ini sekaligus memperkecil rentang kendali dan memastikan mutu pelaksanaan di lapangan. “Satu orang peneliti bisa mengawal sekitar 20 sekolah, agar pengawasan tetap efektif. Kehadiran langsung di lapangan akan menunjukkan keseriusan program ini dan mempercepat penyelesaian,” tambahnya.
Dengan partisipasi yang tinggi dan dukungan riset yang kuat, Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) diharapkan menjadi pijakan awal menuju kebijakan pendidikan agama yang berbasis data, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran keagamaan di sekolah. (red)
- ANLDB
- Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi Siswa
- Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi Siswa Digelar 18 November
- BRIN
- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
- Jadwal Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi Siswa
- Kemenag
- Kementerian Agama
- Kerja sama Kemenag dan BRIN
- Pendaftaran Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi Siswa
- Pustrajak Penda BMBPSDM















