Pak Mbois Pastikan Kesiapan Posko Tanggap Bencana Jelang Akhir Tahun
MALANG– Kota Malang kini bersiap menghadapi segala antisipasi kejadian jelang akhir tahun 2025. Kesiapan itu dibuktikan dengan membangun posko tanggap bencana. Ada dua posko. Masing-masing di Jalan MT Haryono (depan kampus UB) dan di Jalan S Parman Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Di posko ini bersiaga personel dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Linmas, dan relawan.
Posko ini didirikan sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, mengingat akhir-akhir ini cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang kerap terjadi.
Di area padat pemukiman warga ini, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau dan secara simbolis memasang rambu jalur evakuasi yang diikuti oleh Kapolresta Malang Kota serta Dandim 0833 Kota Malang, Kamis (11/12) kemarin.
Peninjauan kemudian dilanjutkan ke Posko Tanggap Bencana di kawasan ruko di Jalan S. Parman. Berbagai peralatan pendukung penanggulangan bencana, seperti perahu karet, gergaji mesin, tandu, rompi pelampung, dan peralatan lain pun disiapkan.
Wali Kota Wahyu mengungkapkan bahwa posko dan seluruh personel pendukung akan disiagakan 24 jam secara bergantian.
“Peralatan tanggap bencana sudah disiagakan, dan para personelnya pun sudah terlatih saat menangani bencana, khususnya banjir. Sebelumnya, mereka sudah beberapa kali melakukan simulasi atau latihan,” jelasnya.
Terkait pemicu genangan air yang beberapa waktu terakhir kerap melanda Kota Malang, Wali Kota Wahyu yang akrab disapa Pak Mbois ini menerangkan selain karena hujan yang turun dengan intensitas tinggi, juga disebabkan karena saluran drainase yang tersumbat berbagai jenis sampah.
“Oleh karena itulah kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, mulai dengan hal paling kecil, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kami juga telah melakukan kerja bakti massal bersama warga, dan program Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) akan diintensifkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyampaikan bahwa untuk saat ini penanganan bencana, terutama genangan air lebih difokuskan ke wilayah Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru. Meski demikian, wilayah Kecamatan Sukun, Kedungkandang dan Klojen juga tidak luput dari perhatian.
“Kita juga telah memasang alarm peringatan bencana yaitu Early Warning System (EWS) di berbagai lokasi di Kota Malang, sehingga akan menambah kewaspadaan masyarakat,” pungkas Pak Mbois. (cia)















