13 Bus Sekolah Ramah Disabilitas Dioperasikan di Jakarta
JAKARTA-Ibu Kota Jakarta terus mewujudkan kota ramah disabilitas. Terbaru, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakartamengoperasikan 13 unit Bus Sekolah Ramah Disabilitas. Ini demi kenyamanan disabilitas.
Kehadiran armada tambahan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat layanan transportasi inklusif bagi siswa-siswi disabilitas.
13 bus itu dirancang khusus untuk memastikan akses pendidikan yang lebih mudah, aman dan nyaman bagi pelajar pelajar penyandang disabilitas.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan, pengadaan armada baru ini merupakan kelanjutan dari lima unit bus pendahulu yang telah beroperasi sebelumnya. Maka kini total armada Bus Sekolah Ramah Disabilitas menjadi 18 unit.
Syafrin Liputo menyampaikan, bus model microbus ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian para siswa, khususnya dalam perjalanan pulang-pergi sekolah.
“Penyediaan transportasi ramah disabilitas adalah bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan kota yang inklusif,” jelasnya, Jumat (12/12/2025) hari ini melansir beritajakarta.id.
Saat ini, bus sekolah tersebut melayani enam Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan rincian SLBN 9 Sunter, SLB Karya Guna, SLBN 8 Rorotan, SLB Pembina, Yayasan Pembina Anak Cacat (YPAC) dan SLBN 01.
Penambahan rute layanan ini dapat menjangkau lebih banyak siswa yang memerlukan dukungan transportasi khusus.
“Peningkatan jangkauan layanan menjadi prioritas agar semua pelajar memiliki kesempatan pendidikan yang setara,” ujarnya.
Setiap Bus Ramah Disabilitas dilengkapi fasilitas khusus. Di antaranya lift hidrolik untuk kursi roda, guiding block, kamera sensor keselamatan, hingga pemandu suara bagi siswa tunanetra. Berbagai fasilitas ini disediakan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa selama perjalanan.
Syafrin menambahkan, setiap detail dalam desain bus mempertimbangkan kebutuhan pengguna. Sehingga bus dapat digunakan secara optimal oleh seluruh siswa dengan beragam kondisi disabilitas.
“Dengan tambahan 13 unit armada ini, layanan transportasi inklusif di Jakarta semakin meningkat, serta dapat mendukung produktivitas, mobilitas dan semangat belajar siswa-siswi disabilitas,” tandasnya. (red)















