Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Soroti Pemkot Terkait Penanganan Jembatan Sonokembang

MALANG Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Arief Wahyudi menilai Pemkot Malang lamban menangani ambrolnya Jembatan Sonokembang Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing. Ia menegaskan bahwa penanganan bencana seharusnya bisa dilakukan cepat tanpa harus menunggu anggaran tertulis di APBD.

“Wajar saja publik menyoroti lambannya Pemkot Malang menyikapi ambrolnya jembatan Sono Kembang  Kelurahan Pandanwangi, karena sudah dua minggu lebih pemerintah hanya menutup jembatan tersebut agar tidak dilalui kendaraan,” kata Arief saat dihubungi, Senin (27/10/2025) hari ini.

Menurut politisi PKB ini, jalan tersebut merupakaan akses jalan yang cukup vital dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Arief menyebut, Pemkot Malang justru perlu bergerak cepat dengan dasar hukum yang memungkinkan tindakan darurat.

“Seharusnya pemerintah bisa memakai dasar hukum Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang diubah dengan Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021. Dan yang lebih teknis lagi bisa dibaca Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah ( LKPP ) nomor 6 tahun 2024,” jelasnya.

Peraturan itu kata Areif mengatur penanganan keadaan darurat. Diketahui, jembatan yang rusak atau ambrol karena bencana, bisa langsung ditangani tanpa menunggu APBD.

Arief juga menyoroti rencana Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang yang akan menyewa jembatan bailey senilai  Rp 2 miliar. Ia menilai langkah itu tidak efisien di tengah keterbatasan anggaran.

“Daripada kita menyewa jembatan sementara dengan anggaran Rp 2 Miliar, lebih baik sekalian saja dibangun ulang kalau perhitungan sementara dari DPUPRKP Rp 5 sampai Rp 6 miliar,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto menjelaskan bahwa rencana sewa jembatan Bailey dilakukan karena anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) tidak mencukupi untuk pembangunan permanen.

“Jadi dari anggaran BTT itu hanya ada anggaran yang bisa digunakan Rp 2 miliar. Sementara kebutuhannya Rp 5,3 miliar,” kata Dandung. 

Arief Wahyudi kembali menegaskan, DPRD mendukung langkah cepat pemerintah, namun tetap berharap penggunaan anggaran dilakukan dengan efisien dan berorientasi pada solusi jangka panjang.

“Masyarakat menunggu langkah cepat dari pemerintah agar masyarakat tidak terus dirugikan berkepanjangan atas musibah ini,” pungkasnya. (cia) 

Sekarang

M Bloc Space Jadi  Jantung Kreativitas Anak Muda Jakarta

Sekarang