Kenaikan Listrik dan Labu Siam, Biang Inflasi Kota Malang Bulan April 1,07 Persen
MALANG– Bulan April lalu Kota Malang mengalami inflasi bulanan sebesar 1,07 persen (mtm). Berdasarkan komoditas penyebabnya, inflasi terbesar Kota Malang didorong oleh kenaikan tarif listrik, kenaikan harga komoditas emas perhiasan, bawang merah, santan jadi, dan labu siam atau jipang.
Ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang Febrina melalui siaran pers resmi Inflasi Kota Malang Bulan April 2025.
“Kenaikan harga tarif listrik terjadi sejalan dengan normalisasi pembayaran tagihan listrik khususnya pelanggan pasca bayar setelah menikmati diskon hingga 50 persen untuk pemakaian Januari dan Februari 2025 (tagihan dibayarkan pada Februari dan Maret 2025),” jelas Febrina.
Meski begitu menurut catatan BI Malang angka inflasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,38 persen (mtm).
Sementara, lanjut Febrina, kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh relatif tingginya curah hujan yang menyebabkan produksi hortikultura kurang optimal.
Kenaikan harga santan jadi disebabkan oleh peningkatan permintaan ekspor kelapa, sehingga terjadi kelangkaan pasokan dalam negeri. Sementara itu kenaikan harga labu siam/jipang disebabkan oleh peningkatan permintaan.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga komoditas cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bensin dengan andil deflasi.
“Penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah seiring pasokan yang memadai pasca Ramadan dan Idul Fitri. Untuk penurunan harga bensin disebabkan oleh penurunan harga bensin nonsubsidi akibat kebijakan pemerintah,” tutup Febrina. (cia)